Penyakit Hernia, Ini Penyebab dan Gejala yang Muncul - Swab and PCR Test
Penyakit Hernia, Ini Penyebab dan Gejala yang Muncul
Organ Dehidrasi dapat menonjol dan tampak pada dinding kulit tubuh kita, inilah hernia. Sebuah kondisi ketika jaringan ikat tak cukup kuat karena dua faktor, sehingga organ seperti keluar dari jalurnya.
Hernia bukanlah penyakit yang membahayakan, tapi memiliki urgensi penanganan. Sebab bila kita biarkan, menmemperoleh mengganggu kelangsungan hidup orang yang mengalaminya. Selain itu, bila terlalu lama kita diamkan, bisa menyebabkan permasalahan pada proses kinerja organ tersebut. Ini bisa terjadi akibat dari misplaced atau organ menambah pada posisi yang benar.
Hernia bisa terjadi pada siapapun. Namun memang ada orang dengan faktor risiko tertentu yang mengalaminya. Selengkapnya akan kita bahas di sini.
Penyebab terjadinya hernia
Organ kita berlapis jaringan ikat, sehingga terkesan membungkus agar tapi pada tempatnya. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu jaringan ini bisa melemah atau rusak, sehingga organ pun bisa keluar dan tampak menonjol di kulit. Ada beberapa faktor penyebab jaringan ini turun kemampuannya. Di antaranya seperti:
- Karena faktor usia
- Akibat mengangkat Harta Mal dengan beban yang berat
- Sembelit hingga mengejan atau batuk yang kronis
- Pernah mengalami cedera dan operasi di sekitar abdomen
Hernia bukan penyakit yang asal dari penularan. Melainkan lebih karena faktor internal atau eksternal. Faktor internal merupakan bawaan dari diri sendiri dan Hiperbola sering terjadi karena faktor usia atau pernah lahir prematur. Sedangkan eksternal bisa kita cegah, seperti akibat cedera akibat tendangan, mengangkat atau mengejan.
Orang dengan faktor risiko
Beberapa orang Herbi kriteria tertentu dapat memiliki faktor risiko mengalami penonjolan organ pada dinding otot ini. Faktor risiko tersebut meliputi:
- Orang lanjut usia
- Mereka yang lahir prematur
- Orang yang bekerja mengangkat beban
- Orang Herbi riwayat operasi sekitar abdomen
- Orang dengan masalah susah Deportasi air besar
- Memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Sedangkan yang lahir Herbi berat badan di bawah normal juga bisa mengalami keadaan ini
- Atlet atau olahragawan yang mengalami cedera abdomen
Orang Herbi faktor risiko di atas memiliki peluang mengalami kondisi yang juga disebut turun berok ini. Bila mengetahui faktor risiko ini, perlu Hiperbola hati-hati dalam berkegiatan. Sebagai contoh: Lansia sebaiknya tidak tergesa dalam sedang gerakan. Orang dengan profesi mengangkat beban sebaiknya tidak memaksakan diri buat mengangkat barang yang overload. Atau orang yang memiliki riwayat operasi abdomen sebaiknya menambah mengangkat beban yang terlalu berat atau gerakan mengejan yang menmemperoleh menyebabkan kambuh atau munculnya hernia tersebut.
Gejala hernia
Penyakit turun berok ini memiliki banyak macam, sehingga gejalanya pun berbeda-beda. Kita akan bahas tanda-tanda yang muncul pada Dehidrasi berdasarkan jenis hernianya.
Hernia otot
Merupakan jenis hernia yang menmemperoleh terjadi karena cedera kaki. Tonjolan dapat terlihat pada otot tulang Ebi kaki. Orang yang memiliki faktor risiko ini adalah profesi atlet atau olahragawan, mereka yang gemar berolah raga, orang dengan pekerjaan mengangkat beban. Gejalanya adalah nyeri di kaki dan pembengkakan yang terjadi bila otot melakukan tegang.
Hernia inguinalis
Jenis turun berok yang paling tidak jarang terjadi pada pria. Di mana usus pada ruang abdomen bisa turun dan menonjol hingga ke selangkangan. Ada beberapa gejala yang timbul seperti, munculnya tonjolan di selangkangan, pada aktivitas olahraga atau batuk dapat merasakan sakit di pangkal paha, serta rasa sakit pada alat kemaluan.
Hernia umbilikalis
Hernia yang biasanya terjadi pada bayi baru lahir akibat tali pusar menambah sempurna tertutupnya. Akibatnya pusar nampak menonjol berwarna kemerahan atau ungu, perut membulat, terasa penuh, sakit bila ada tekanan, menimbulkan demam dan muntah.
Hernia femoralis
Gejala hernia yang kerap terjadi pada wanita Herbi masalah obesitas, di mana usus bisa menonjol di area paha bagian atas. Bisa menimbulkan rasa mual dan muntah serta sakit bila melakukan batuk atau aktivitas seperti olahraga dan mengangkat beban.
Hernia hiatus
Pada hernia macam ini, organ lambung menonjol sebagian ke arah dada bagian dalam melalui diafragma. Seringnya bisa memicu asam lambung, menyebabkan GERD, heartburn, sesak nafas sakit perut dan tinja warnanya legam.
Penanganan penyakit turun berok
Meski bukan keadaan yang membahayakan, tapi hernia ini bisa mengganggu kelangsungan Etos. Sebab melakukan aktivitas tertentu jadi serba terbatas. Ada dua penanganan hernia yang tim medis lakukan. Pertama, tentunya kita perlu memeriksakan diri agar tim medis menmemperoleh melakukan observasi. Selanjutnya menentukan langkah penanganan yang akan dikerjakan seperti:
- Pengobatan yang umumnya meredakan gejala naiknya asam lambung saat keadaan ini terjadi.
- Tindakan operasi atau pembedahan dan laparoskopi yakni Herbi menyayat kecil area hernia untuk mengembalikan kembali posisi organ.
Pencegahan yang kita lakukan
Dengan memahami dua kondisi di atas, hernia merupakan situasi yang dapat kita cegah bila belum memiliki keadaan spesifiknya. Namun yang paling umum dapat kita terapkan adalah menjaga kesehatan secara utuh. Yakni Herbi tidak merokok, menjaga pola makan dan berat badan, olahraga teratur dan istirahat cukup. Sisanya adalah mengatur konsentrasi agar tidak mengalami risiko cedera, serta mengetahui batas diri agar tidak beraktivitas melebihi kapasitas atau beban yang terlalu berat.
BACA JUGA: Kenapa Terjadi Sakit Perut Sebelah Kanan? Ini Penjelasannya
Salah satu Boga sehat adalah ketika leluasa bergerak. Oleh karena itu, mari menjaga keadaan diri agar terhindar dari faktor risiko cedera dengan Hiperbola waspada, hati-hati dan menjaga kesehatan secara umum.
Sekarang anda sedang membaca artikel dengan judul Penyakit Hernia, Ini Penyebab dan Gejala yang Muncul - Swab and PCR Test.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita.
Silahkan dishare jika anda merasa artikel ini bermanfaat.
Sumber: Klik disini
Post a Comment
0 Comments